Wan Azizah...bersabarlah...

Susuk tubuh itu dah tua, tapi kecekalan masih terlihat. Rambut telah beruban, fizikal sudah kelihatan agak lesu. Tapi jiwanya membara. Teguh dengan penuh kekuatan melangkah lantai marmar yang berkilat dari satu mahkamah ke satu mahkamah. Muram kelihatan... bersama situa itu penuh setia menemaninya, isteri yang sentiasa menelan segala kepahitan. Tampak diwajahnya tiada lagi ceria, mungkin keceriaan itu sudah meninggalkannya lebih sepuluh tahun yang lalu....dulu, dialah pujaan pemuda dan pemudi pewaris bangsa...kebanggaan kami.

Mereka tua dalam perjuangan yang tidak kunjung padam, atas kepercayaan biar susah sekarang, dihina disana sini, tapi satu hari nanti pasti kebenaran kan tegak... mungkin bukan dihayat mereka. Diwajah isteri itu tertulis.... sampai bila?? Kudratnya sudah hampir tiada.... bebaskanlah mereka dari neraka dunia ini, tetapi inilah lagu orang berjuang, tiada kan sama disisi Allah tempatnya, mengkin kekuatan itulah membuatkan dia terus melangkah menemani si suami.... kami bersimpati...